Filsafat Agama dan cakupan kajian
Terdapat berbagai batasan tentang filsafat agama dalam berbagai
literatur. Harun Nasution (1973: 4) membedakan dua bentuk kajian
filsafati tentang agama. Pertama, membahas dasar-dasar agama
secara analitis dan kritis dengan maksud untuk menyatakan kebenaran
suatu ajaran agama atau minimal untuk menjelaskan bahwa ajaran agama
bukanlah sesuatu yang mustahil dan bertentangan dengan logika. Kedua, memikirkan
dasar-dasar agama secara analitis dan kritis tanpa terikat pada ajaran
agama tertentu dan tanpa terikat pula untuk membenarkan ajaran agama
tertentu.
Aslam Hadi (1986:8) juga mengidentifikasi ada dua bentuk kajian filsafati tentang agama. Pertama,
filsafat agama membicarakan kepercayaan atau kebenaran agama. Hal ini
terjadi terutama pada abad tengah dan pada filsafat Islam serta filsafat
India, tetapi tidak lagi dibicarakan pada filsafat saat ini. Kedua, filsafat agama merupakan kajian terhadap hal-hal fundamental dari agama, inilah yang dikaji dalam filsafat agama dewasa ini.
Kattsof (1996: 444) membedakan antara filsafat keagamaan dengan
filsafat agama. Filsafat keagamaan adalah suatu filsafat yang disusun
berdasarkan ajaran dan kepercayaan agama tertentu sebagai
pendirian-pendirian hakiki.. Sedang, Filsafat agama adalah suatu
penyelidikan yang bersifat kritis tentang agama berdasarkan makna
istilah-istilah, bahan bukti, dan prinsip-prinsip verifikasi.
Yang dimaksud filsafat agama dalam tulisan ini adalah filsafat agama
dalam pengertian yang kedua menurut pendapat harun Nasution, Aslam Hadi,
maupun Kattsof. Filsafat agama pada pokoknya adalah pemikiran filsafati
tentang agama, sama halnya filsafat seni adalah pemikiran filsafat
tentang seni (Nolan, 1984: 413).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar