Minggu, 18 Desember 2016

Filsafat Agama dan cakupan kajian

Filsafat Agama dan cakupan kajian
Terdapat berbagai batasan tentang filsafat agama dalam berbagai literatur. Harun Nasution (1973: 4) membedakan dua bentuk kajian filsafati tentang agama. Pertama, membahas dasar-dasar agama secara analitis dan kritis dengan maksud untuk menyatakan kebenaran suatu ajaran agama atau minimal untuk menjelaskan bahwa ajaran agama bukanlah sesuatu yang mustahil dan bertentangan dengan logika. Kedua, memikirkan dasar-dasar agama secara analitis dan kritis tanpa terikat pada ajaran agama tertentu dan tanpa terikat pula untuk membenarkan ajaran agama tertentu.
Aslam Hadi (1986:8) juga mengidentifikasi ada dua bentuk kajian filsafati tentang agama. Pertama, filsafat agama membicarakan kepercayaan atau kebenaran agama. Hal ini terjadi terutama pada abad tengah dan pada filsafat Islam serta filsafat India, tetapi tidak lagi dibicarakan pada filsafat saat ini.  Kedua, filsafat agama merupakan kajian terhadap hal-hal fundamental dari agama, inilah yang dikaji dalam filsafat agama dewasa ini.
Kattsof (1996: 444) membedakan antara filsafat keagamaan dengan filsafat agama. Filsafat keagamaan adalah suatu filsafat yang disusun berdasarkan ajaran dan kepercayaan agama tertentu sebagai pendirian-pendirian hakiki.. Sedang, Filsafat agama adalah suatu penyelidikan yang bersifat kritis tentang agama berdasarkan makna istilah-istilah, bahan bukti, dan prinsip-prinsip verifikasi.
Yang dimaksud filsafat agama dalam tulisan ini adalah filsafat agama dalam pengertian yang kedua menurut pendapat harun Nasution, Aslam Hadi, maupun Kattsof. Filsafat agama pada pokoknya adalah pemikiran filsafati tentang agama, sama halnya filsafat seni adalah pemikiran filsafat tentang seni (Nolan, 1984: 413).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar