Ilmu
pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi menurut perenialisme,
karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara
induktif yang bersifat analisa. Jadi dengan berpikir maka kebenaran itu
akan dapat dihasilkan melalui akal pikiran. Menurut epistimologi
thomisme sebagian besarnya berpusat pada pengolahan tenaga logika pada
pikiran manusia. Apabila pikiran itu bermula dalam keadaan
potensialitas, maka dia dapat dipergunakan untuk menampilkan tenaganya
secara penuh.
Jadi
epistimologi dari perenialisme, harus memiliki pengetahuan tentang
pengertian dari kebenaran yang sesuai dengan realita hakiki, yang
dibuktikan dengan kebenaran yang ada pada diri sendiri dengan
menggunakan tenaga pada logika melalui hukum berpikir metode deduksi,
yang merupakan metode filsafat yang menghasilkan kebenaran hakiki.
Dengan
pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal
faktor-faktor dengan pertautannya masing-masing memahami problema yang
perlu diselesaikan dan berusaha untuk mengadakan penyelesaian
masalahnya. Dengan demikian ia telah mampu mengembangkan suatu paham.
Anak
didik yang diharapkan menurut perenialisme adalah mampu mengenal dan
mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin
mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran tokoh-tokoh besar dimasa
lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat
menonjol dalam bidang-bidang seperti bahasa dan sastra, sejarah,
filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam dan
lain-lainnya, telah banyak yang mampu memberikan ilmunisasi zaman yang
sudah lampau.
Dengan
mengetahui tulisan yang berupa pikiran dari para ahli yang terkenal
tersebut, yang sesuai dengan bidangnya maka anak didik akan mempunyai
dua keuntungan yakni :
1. Anak akan mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau yang telah dipikirkan oleh orang-orang besar.
2. Mereka
telah memikirkan peristiwa-peristiwa dan karya-karya tokoh tersebut
untuk diri sendiri dan sebagai bahan pertimbangan ( reverensi ) zaman
sekarang.
Jelaslah
bahwa dengan mengetahui dan mengembangkan karya-karya buah pikiran para
ahli tersebut pada masa lampau, maka anak-anak didik dapat mengetahui
bagaimana pemikiran para ahli tersebut pada masa lampau, maka anak-anak
didik dapat mengetahui bagaimana peristiwa pada masa lampau tersebut
sehingga dapat berguna bagi mereka sendiri, dan sebagai bahan
pertimbangan pemikiran mereka pada zaman sekarang ini. Hal inilah yang
sesuai dengan aliran filsafat perenialisme tersebut.
Tugas
utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik kearah kemasakan.
Masak dalam arti hidup akalnya. Jadi akal inilah yang perlu mendapat
tuntunan ke arah kemasakan tersebut. Sekolah rendah memberiakn
pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Dengan pengetahuan yang
tradisional seperti membaca, menulis dan berhitung anak didik memperoleh
dasar penting bagi pengetahuan-pengetahuan yang lain.
Sekolah
sebagai tempat utama dalam pendidikan yang mempersiapkan anak didik ke
arah kemasakan melalui akalnya dengan memberikan pengetahuan. Sedangkan
sebagai tugas utama dalam pendidikan adalah guru-guru, di mana tugas
pendidikanlah yang memberikan pendidikan dan pengajaran ( pengetahuan )
kepada anak didik. Faktor keberhasilan anak dalam akalnya sangat
tergantung kepada guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan
mengajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar