Senin, 12 Desember 2016

Filsafat Ilmu dalam peradaban Islam



Ilmu dalam peradaban Islam                                               
Kebudayaan Islam paling relevan bagi ilmu Eropa. Bukan Karena dekatnya hubungan antara Islam dengan Judaisme dan Kekristenan, melainkan juga karena adanya kontak kultural yang aktif antara negeri-negeri berbahasa Arab dan Eropa latin pada masa-masa yang menetuan. Penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh pengikut sang Nabi yang dimulai sejak abad ke-7 hingga abad ke-10 telah membuat bahas Arab menjadi kaum terpelajar bagi bangsa-bangsa yang terentang mulai dari Persia hingga Sepanyol.
Para penakluk Arab umumnya membawa kedamaian dan kemakmuran bagi negeri-negeri yang didudukinya. Bangsa Muslim juga toleran terhadap keyakinan-keyakinan monoteis lainnya, sehingga orang-orang yahudi mendapatkan posisi tinggi di negeri-negeri Islam pada saat mereka hamper tidak di izinkan hidup di Eropa. Kontak antara Islam dan Eropa Latin sebagian besar berlangsung melalui Spanyol, dimana orang-orang Kristen dan Yahudi dapat bertindak sebagai perantara dan peerjemah.
Pada abad ke-12 menunjukkan adanya suatu program penerjemahan besar-besaaran karya-karya berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin, mula-mula di bidang Astrologi dan Magis . Kemudian di bidang kedokteran daan akhirnya di bidang Filsafat dan Ilmu. Disamping sumbangannya yang sangat besar bagi peradaban barat dalam memelihara dan mewariskan Yunani, Bahasa Arab juga memberi kostribusi pada ilmu modern dalam sejumlah kata, terutama berkenaan dengan tertumbuhan dan makanan dan juga kata-kata seperti alcohol dan aljabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar