FILSAFAT DAN AGAMA
Filsafat berbeda dengan agama, tetapi juga ada yang menganggap
agama sebagian bagian dari filsafat. Ketika kita mendefinisikan filsafat
sebagai kegiatan yang menggunakan pikiran mendalam, menyeluruh, rasional, dan
logis, agama tampak sebagai suatu pemikiran yang bukan hanya dangkal, melainkan
juga suatu hal yang digunakan tanpa menggunakan pikiran sama sekali.
Dari titik ini agama tampak sebagai
hal yang malah menentang filsafat. Pertentangan ini tampak dalam berbagai
ekspresi, yang paling tampak barang kali adalah pertentangan antara orang yang
berpegangan teguh pada pikiran spekulatif serta tidak rasional agama dan para
filusuf yang muncul ditengah-tengah meluasnya pemikiran agama. Kita dapat
melihat pertentangan semacam itu pada era munculnya era pencerahan di Eropa,
ketika para agamawan memusuhi para filsul dan pemikiran moderen. Misalnya
Copernicus dengan filsafatnya dan pandangannya tentang alam semesta ~ bahwa
pusat tata surya adalah matahari ~ ditentang oleh para agamawan (gereja) yang
memegang pandangan lama bahwa pusat tata surya adalah bumi. Pertentangan ini
mengakibatkan Copernicus dibunuh.
Agama dan filsafat sebenernya
memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengejar suatu hal yang dalam bahasa
Inggris disebut Ultimater yaitu hal-hal yang sangat penting mengenai
masalah kehidupan, dan bukan suatu hal yang remeh. Orang yang memegang filsafat
dan agama tentunya sama-sama menjungjung tinggi apa yang dianggapnya penting
dalam kehidupan.
Menurut David Trueblood dalam
bukunya phylosophy of religion, perbedaan antara agama dan filsafat
tidak terletak pada bidang keduanya, tetapi dari cara kita menyelidiki bidang
itu sendiri. Filsafat berarti berfikir, sedangkan agama berarti mengabdi diri.
Orang yang belajar filsafat tidak saja mengetahui soal filsafat, tetapi lebih
penting adalah bahwa ia dapat berfikir. Begitu juga dengan orang yang
mempelajari agama, tidak hanya puas dengan pengetahuan agama, tetapi butuh
untuk membiasakan dirinya dengan hidup secara agama.
William Temple mengatakan, “Filsafat
itu menuntut pengetahuan untuk beribadat. Pokok dari bukan pengetahuan tentang
Tuhan, akan tetapi hubungan antara manusia dan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar