Minggu, 18 Desember 2016

Pengertian dan Sejarah Patristik

Pengertian dan Sejarah Patristik
Istilah patristik berasal dari kata latin “patres” yang berarti bapak dalam lingkungan gereja. Bapak yang mengacu pada pujangga Kristen, mencari jalan menuju teologi Kristiani, melalui pelekatan dasar intelektual untuk agama Kristen. Dalam masyarakat luas, terdapat pemikiran filososof yang disebut sebagai kebudayaan kafir. Jadi, ada dua pengertian yang berlainan yaitu yang berdasarkan agama Kristen dan berdasarkan filsafat Yunani. Pandangan pemikir agama pun terbagi tiga dalam menanggapi filsafat ini. Pandangan pertama berpendapat bahwa setelah ada wahyu Ilahi yang terwujud dalam Yesus Kristus, seharusnya pemikiran filosofis lainnya berhenti atau tidak ada sama sekali. Pandangan kedua, berusaha untuk menengahinya dengan menyintesiskan kedua pemikiran tersebut. Pandangan ketiga bahkan menyatakan bahwa filsafat Yunani merupakan langkah awal menuju agama (praeparatio evangelica) yang harus diterima dan dikembangkan. (Sutardjo A. Wiramihardja, 2006 : 52)[3]
Para filosof zaman ini di antaranya Yustinus Martyr, Clemens (150-215 M), dan Origenes (185-254 M). Martyr adalah pemikir yang sejak semula telah mempelajari berbagai sistem filsafat. Ia menulis dua buku tentang membela hak agama Kristen. Clemens dan Origenes berasal dari Alexandria, kota yang merupakan pusat intelektual pada akhir zaman kuno yang merancang suatu teologi yang tersusun secara ilmiah berdasarkan filsafat Yunani, khususnya Platoisme dan Stoisisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar