EVALUASI KURIKULUM MAKALAH
Evaluasi
kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseluruhan
baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun
lingkup mikro (actual curriculum) dalam bentuk pembelajaran. Pada dasarnya
kurikulum terdiri atas komponen dimana yang satu dengan yang lainnya saling
terkait. Bahwa setiap komponen yang saling terkait tersebut hanya mempunyai
satu tujuan yaitu tujuan pendidikan yang juga menjadi tujuan kurikulum.
Evaluasi kurikulum sendiri berisikan hakekat evaluasi kurikulum, dimensi
evaluasi kurikulum, prinsip-prinsip evaluasi kurikulum, fungsi, dan prosedur
evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria, evaluasi
kurikulum juga suatu kebijakan publik, dimana dibanyak negara keberadaan
evaluasi didasari oleh ketentuan bahwa pengembangan kurikulum terbuka untuk
dievaluasi. Agar kurikulum yang baik dapat tercapai, harus diimplementasikan
dengan baik, kreatif, dan inovatif. Untuk dapat mengetahui tingkat tersebut
harus melewati satu tahap yang dinamakan evaluasi kurikulum.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian, tujuan, fungsi dan dimensi dari evaluasi kurikulum?
2.
Apa sajakah prinsip-prinsip evaluasi kurikulum dan prosedur evaluasi
kurikulum?
1.
Untuk mengetahui tujuan, fungsi, dan dimensi dari evaluasi kurikulum
2.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi kurikulum dan prosedur
evaluasi kurikulum
I.
Pengertian
Evaluasi kurikulum
Evaluasi
kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseluruhan
baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun
lingkup mikro (actual curriculum) dalam bentuk pembelajaran. Pada dasarnya
kurikulum terdiri atas komponen dimana yang satu dengan yang lainnya saling
terkait. Bahwa setiap komponen yang saling terkait tersebut hanya mempunyai
satu tujuan yaitu tujuan pendidikan yang juga menjadi tujuan kurikulum.
Evaluasi kurikulum sendiri berisikan hakekat evaluasi kurikulum, dimensi
evaluasi kurikulum, prinsip-prinsip evaluasi kurikulum, fungsi, dan prosedur
evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria, evaluasi
kurikulum juga suatu kebijakan publik, dimana dibanyak negara keberadaan evaluasi
didasari oleh ketentuan bahwa pengembangan kurikulum terbuka untuk dievaluasi.
Agar kurikulum yang baik dapat tercapai, harus diimplementasikan dengan baik,
kreatif, dan inovatif. Untuk dapat mengetahui tingkat tersebut harus melewati
satu tahap yang dinamakan evaluasi kurikulum. Kata-kata yang kami ambil daru
buku Prof. DR. S. HAMID HASAN adalah evaluasi kurikulum tanpa kurikulum tidak
punya arti sebaliknya kurikulum tanpa evaluasi tidak akan mendapatkan hasil
maksimal, baik dalam proses konstruksi kurikulum maupun dalam proses
pelaksanaan kurikulum. Maka dari itu, kelompok kami akan menjabarkan materi
dari evaluasi kurikulum disertai dengan studi kasus yang diangkat dari
permasalahan evaluasi kurikulum yang ada di Indonesia.
II.
Hakekat evaluasi kurikulum
Evaluasi pada dasarnya adalah proses penentuan nilai sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu. Dalam proses evaluasi terdapat beberapa
komponen, yaitu mengumpulkan data/informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam
menentukan nilai sesuatu yang menjadi obyek evaluasi. Evaluasi kurikulum
memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada
umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil
evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan
dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan modal pengembangan kurikulum yang digunakan.
Hasil evaluasi kurikulum juga dapat dipakai oleh guru, kepala sekolah maupun
para pelaksana pendidikan lainnya untuk mengetahui perkembangan siswa, memilih
bahan pelajaran, memilih metode serta cara penilaian pendidikan.
Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, sebab
evaluasi kurikulum selalu berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah,
selain itu obyek evaluasi kurikulum juga berubah-ubah sesuai dengan konsep
kurikulum yang diterapkan serta evaluasi kurikulum itu dilakukan oleh seseorang
yang sifatnya juga berubah.
Menurut Stufflebeam, ada tiga hal penting yang tercakup
dalam proses evaluasi, (a) menetapkan suatu nilai, (b) adanya suatu kriteria,
(c) adanya deskripsi program sebagai obyek penilaian.[1]
Komponen lain yang dapat menunjang keberhasilan evaluasi
kurikulum yaitu pertimbangan. Pertimbangan merupakan hasil yang sangat penting
dalam proses evaluasi. Pertimbangan tersebut diharapkan tepat jika informasi
yang diperoleh juga tepat. Oleh karena itu, pengumpulan informasi harus didasarkan
pada rencana pertimbangan yang telah ditetapkan, pertimbangan yang diambil
tidak harus menuntut adanya pengambilan tindakan. Sebagai contoh, seorang
kepala sekolah mempertimbangkan bahwa suatu kurikulum yang baru akan lebih
efektif.
Sedang komponen yang terakhir yaitu pembuatan keputusan.
Komponen ini merupakan tujuan akhir dari evaluasi kurikulum. Dalam pembuatan
keputusan harus dipikirkan dengan matang karena dalam keputusan tersebut yang
akan membawa ke arah yang positif / negatif.
III.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Kurikulum
Adapun prinsip-prinsip dalam evaluasi kurikulum adalah
sebagai berikut:
a.
Tujuan tertentu, maksudnya yaitu setiap
program evaluasi kurikulum itu terarah dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan
berbagai kegiatan dalam proses pelksanaan evaluasi kurikulum.
b.
Bersifat objektif, maksudnya harus
sesuai dengan kenyataan yang ada. bersumber dari data yang ada nyata dan akurat
yang diperoleh dari instrument yang benar.
c.
Bersifat komperhensif, yaitu mencakup
semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum. Seluruh
komponen kurikulum harus mendapat perhatian dan pertimbangan secara seksama
sebelum diadakan pengambilan keputusan.
d.
kooperatif dan bertanggung jawab dalam
perencanaan, plaksanaan dan keberhasilan program evaluasi itu adaah tanggung
jawab bersama pihak-pihak yang terkait dan saling terlibat dalam proses
pendidikan seperti, guru, kepala sekolah, penilik, orang tua, dan juga siswa
itu sendiri. disamping tanggung jawab utama lembaga penelitian dan
pengembangan.
e.
Efisien, maksudnya efisien dalam
penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan yang menjadi penunjang. sehingga
hasil evaluasi harus diupayakan lebih tinggi atau seimbang dengan materil yang digunakan.
f.
berkesinambungan, hal ini berkaitan
dengan adanya perbaikan kurikulum. sehingga peran guru dan kepala sekolah
sangat penting, karena merekalah yang mengtahui pelaksanaan, permasalahan, dan
keberhasilan dari kurikulum yang diterapkan.
IV.
Prosedur
Strategi Evaluasi
a.
Evaluasi
Kebutuhan dan Feasibility
Evaluasi kebutuhan dan feasibility ini dapat dilakukan
oleh organisasi atau administrator tingkat pelaksana. dan prosedur yang
dilakukan diantaranya yaitu:
1)
Merumuskan tipe
dan jenis mata pelajaran atau program yang sekarang sedang disampaikan.
2)
Menetapkan
program yang dibutuhkan.
3)
Menilai (assess)
data setempat berdasarkan tes baku, tes intelegensi, dan tes sikap yang ada.
4)
Menilai riset
yang telah ada, baik riset setempat maupun riset tingkat nasional yang sama
atau berhubungan.
5)
Menetapkan
feasibility pelaksanaan program sesuai dengan sumber-sumber yang ada (manusiawi
dan materil).
6)
Mengenali
masalah-masalah yang mendasari kebutuhan.
7)
Menentukan
bagaimana proyek akan dikembangkan guna berkontribusi pada sistem sekolah atau
sekolah setempat.
b.
Evaluasi Masukan (Input)
Evaluasi masukan melibatkan para supervisor, konsultan,
dan ahli mata pelajaran yang dapat merumuskan pemecahan masalah. pemecahan
masalah haruslah dilihat dari hubungannya dengan hambatannya contoh: penerimaan
pemecahan masalah oleh guru dan siswa, kecakapan kerja (plaksanaan pemecahan
masalah dalam kelas atau sekolah), keampuhan (sejauh mana usaha pemecahan
masalah tersebut), dan biaya ekonomi (berkaitan dengan biaya pemecahan masalah
dengan hasil yang diharapkan).
Maka, evaluasi
masukan menuju ke arah pengembangan berbagai strategi dan prosedur, yang dalam
pembuatan keputusannya sangat dibuthkan informasi yang akurat. bukan hanya itu
evaluasi masukan juga berusaha mengenali dimana terjadi atau adanya masalah
sehingga dapat diawasi selama berlangsungnya implementasi.
c.
Evaluasi Proses
Evaluasi proses yaitu sistem pengolahan informasi dalam
upaya membuat keputusan yang berkenaan dengan ekspansi, kontraksi, modifikasi,
dan klarifikasi strategi pemecahan atau penyelesaian masalah. dalam hal ini,
staf perpustakaan memainkan peran yang sangat penting, karena mereka secara
langsung melakukan monitoring terhadap desain dan prosedur pelaksanaan program,
serta memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan program.
d.
Evaluasi Produk
Evaluasi produk berkaitan dengan pengukuran hasil-hasil
program dan kaitannya dengan tercapainya tujuan. berbagai variable yang diuji
bergantung pada tujuan, perubahan sikap, perbakan kemampuan, dan perbaikan
tingkat kehadiran.
Evaluasi yang seksama sebaiknya meliputi semua
komponen evaluasi tersebut. Tetapi yang sering terjadi karena
keaadaan yang tidak memungkinkan, tidak semua komponen mendapat perhatian yang
penuh. sehingga administrator program harus pintar dalam memilih aspek mana
yang harus mendapatkan perhatian yang lebih atau intensif. berdasarkan evaluasi
tersebut akan didapatkan informasi dan data yang valid dan dapat dipercaya
dalam upaya pembuatan keputusan dan program perbaikan.
Komponen Desain Evaluasi
Desain Evaluasi menguraikan tentang, data yang harus
dikumpulkan dan analisis data untuk membuktikan nilai dan efektikitas
kurikulum. berikut adalah beberapa komponen desain evaluasi diantaranya :
a.
Penentuan garis besar evaluasi
identifikasi tingkat pembuatan
keputusan
proyek situasi keputusan bagi setiap
tingkat pembuatan keputusan dengan menentukan lokas, focus, waktu dan komposisi
alternatifnya.
b.
Pengumpulan informasi
·
spesifikasi sumber-sumber informasi
yang akan dikumpulkan.
·
spesifikasi instrument dan metode
pengumpulan informasi yang diperlukan.
·
spesifikasi prosedur sampling ayng akan
digunakan.
·
spesifikasi kondisi dan skedul
informasi untuk dikumpulkan.
c.
organisasi
informasi
·
spesifikasi format informasi yang akan
dikumpulkan.
·
spesifikasi alat pengkodean,
pengorganisasian, dan penyimpanan informasi.
d.
Analisis
informasi
·
spesifikasi prosedur analisis yang akan
dilaksanakan dan spesifikasi alat untuk melaksanakan analisis.
e.
Pelaporan
informasi
·
penentuan piahk penerima (audience)
laporan evaluasi.
·
spesifikasi alat penyedia informasi
pada penerima informasi.
·
spesifikasi format laporan informasi.
·
jadwal pelaporan informasi.
f. administrasi evaluasi
·
rangkuman jadwal evaluasi
·
penentuan staf dan berbagai tuntutan
sumber, serta perencanaan pemenuhan tuntutan tersebut.
·
spesifikasi alat untuk memenuhi
tuntutan kebijakan dalam melaksanakan evaluasi.
·
penilaian keampuhan desain evaluasi
guna menyediakan informasi yang valid, reliable, credible, dan sesuai dengan
waktu yang tersedia.
V.
Fungsi Evaluasi Kurikulum
Fungsi Evaluasi kurikulum, adalah :
ü Menurut Tyler : Untuk
memperbaiki kurikulum (melalui hasil belajar evaluasi produk)
ü Menurut Cronbach :Untuk memperbaiki
kurikulum dan memberi penghargaan
ü Menurut Scriven : Untuk
mengurangi kekurangan-kekurangan yang ada.
Scriven
membedakan evaluasi kurikulum dalam 2 fungsi yakni Fungsi Formatif dan Fungsi
Sumatif
Fungsi Formatif
: dilaksanakan apabila kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian
tertentu dari kurikulum yang sedang dikembangkan
Fungsi Sumatif
: dilaksa
VI.
DimensiEvaluasiKurikulum
Kurikulum memiliki dimensi yang luas karena mencakup banyak hal. Aspek-aspek kegiatan kurikulum dimulai dari perencanaan, pengembangan komponen, implementasi serta hasil belajar dianggap sebagai ruang lingkup kajian evaluasi kurikulum. Dengan demikian, evaluasi kurikulum mencakup semua aspek tersebut, artinya bahwa evaluasi kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseuruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun lingkup mikro (actual curricuum) dalam bentuk pembelajaran.
Dimensi evaluasi kurikulum mencakup dimensi program (tujuan, isi kurikulum dan pedoman kurikulum) dan dimensi pelaksanaan (input, proses, output dan dampak).
1. Dimensi Program
Kurikulum memiliki dimensi yang luas karena mencakup banyak hal. Aspek-aspek kegiatan kurikulum dimulai dari perencanaan, pengembangan komponen, implementasi serta hasil belajar dianggap sebagai ruang lingkup kajian evaluasi kurikulum. Dengan demikian, evaluasi kurikulum mencakup semua aspek tersebut, artinya bahwa evaluasi kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseuruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun lingkup mikro (actual curricuum) dalam bentuk pembelajaran.
Dimensi evaluasi kurikulum mencakup dimensi program (tujuan, isi kurikulum dan pedoman kurikulum) dan dimensi pelaksanaan (input, proses, output dan dampak).
1. Dimensi Program
- Tujuan (institusional, kurikuler, instruksional) yang terdiri dari : Lingkup abilitas/kompetensi, kedalaman/keluasan tujuan, kesinambungan antar tujuan, relevansi antar tujuan, rumusan kalimat.
- Isi Kurikulum (Struktur, Komposisi, Jumlah mata pelajaran, alokasi waktu) yang terdiri dari : Kesesuaian dengan tujuan, scope dan sequence, sifat isi, esensi, kesinambungan, organisasi, keseimbangan, dan kegunaan.
- Pedoman Pelaksanaan yang terdiri dari : Proses belajar-mengajar, sistem penilaian, administrasi dan supervisi, dan sumber belajar.
2. Dimensi Pelaksanaan
a) Komponen Masukan
- Masukan mentah (input peserta didik)
- Komponen- komponen yang ada didalam masukan mentah ini yaitu : Jumlah peserta didik, minat dan motivasi, kecakapan sebelumnya, dan bakat/potensi.
- Masukan Alat yang terdiri dari : Bahan pelajaran/pelatihan, alat-alat pembelajaran, media dan sumber belajar, pengajar/pelatih (jumlah dankualitasnya), Sistem administrasi, dan prasarana pendidikan.
- Masukan Lingkungan yang terdiri dari : lingkungan social, lingkungan budaya, lingkungan geografis, dan lingkungan religius.
·
b)
Komponen Proses
·
Interaksi
unsur-unsur masukan untuk mencapai tujuan :
- Peserta – Peserta
- Peserta – Pengajar/pelatih
- Peserta – Lingkungan
- pengajar – Pengajar
c)
Komponen Keluaran
Komponen keluaran ini nantinya akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku (kompetensi) setelah mengalami proses : pengetahuan, sikap/nilai, dan keterampilan.
d) Komponen Dampak
Dampak yang akan dirasakan oleh peserta didik di masyarakat /tempat kerja yaitu : Kemandirian, kemampuan intelektual, kemampuan social, moral, etos kerja, dsb.akan apabila kurikulum telah dianggap selesai pengembangannya (evaluasi terhadap hasil kurikulum)
Komponen keluaran ini nantinya akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku (kompetensi) setelah mengalami proses : pengetahuan, sikap/nilai, dan keterampilan.
d) Komponen Dampak
Dampak yang akan dirasakan oleh peserta didik di masyarakat /tempat kerja yaitu : Kemandirian, kemampuan intelektual, kemampuan social, moral, etos kerja, dsb.akan apabila kurikulum telah dianggap selesai pengembangannya (evaluasi terhadap hasil kurikulum)
Evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan
ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang di evaluasi adalah
efektifitas, relevansi, evisiensi, dan kelaiakan ( feasibillty ) program.
Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : perbaikan program, pertanggung jawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Model evaluasi digolongkan kedalam lima model yaitu :
a. Measurement
Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi terutama digunakan untuk keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan dan perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program / metode pendidikan. Obyek evaluasi model ini menitik beratkan pada aspek kognitif dan khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang obyektif dan dapat dibakukan.
b. Congruence
Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang telah dicapai, untuk melihat sejauh mana perubahan atau keberhasilan pendidikan yang telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka penyempurnaan program, bimbingan pendidikan, dan pemberian informasi kepada pihak-pihak diluar pendidikan. Pada model ini obyek evaluasi menitik beratkan dalam bentuk kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan sikap. Jenis datayang dikumpulkan adalah data obyektif khsusunya skor hasil test.
c.Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai : pelaksaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar. Pada model ini evaluasi lebih didasarkan pada jugment (pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Obyek evaluasi pada model ini mencakup latar belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar, dan kesulitan-kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya data subyektif (judgement data) dalam kegiatan evaluasi.
Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : perbaikan program, pertanggung jawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Model evaluasi digolongkan kedalam lima model yaitu :
a. Measurement
Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi terutama digunakan untuk keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan dan perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program / metode pendidikan. Obyek evaluasi model ini menitik beratkan pada aspek kognitif dan khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang obyektif dan dapat dibakukan.
b. Congruence
Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang telah dicapai, untuk melihat sejauh mana perubahan atau keberhasilan pendidikan yang telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka penyempurnaan program, bimbingan pendidikan, dan pemberian informasi kepada pihak-pihak diluar pendidikan. Pada model ini obyek evaluasi menitik beratkan dalam bentuk kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan sikap. Jenis datayang dikumpulkan adalah data obyektif khsusunya skor hasil test.
c.Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai : pelaksaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar. Pada model ini evaluasi lebih didasarkan pada jugment (pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Obyek evaluasi pada model ini mencakup latar belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar, dan kesulitan-kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya data subyektif (judgement data) dalam kegiatan evaluasi.
d.Educational
System Evaluation
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara performance setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses, dan hasil yang dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data oby ektif maupun data subyektif (judgment data) dalam kegiatan evaluasi.
e. Model CIPP
Model ini menitik beratkan pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : Karakteristik peserta didik, dan lingkungan, tujuan program, dan peralatan yang digunakan, serta prosedur, dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi kurikulum pada model ini dimaksudkan untuk membandinghkan performance atau kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu untuk menimbulkan pertimbangan.
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara performance setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses, dan hasil yang dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data oby ektif maupun data subyektif (judgment data) dalam kegiatan evaluasi.
e. Model CIPP
Model ini menitik beratkan pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : Karakteristik peserta didik, dan lingkungan, tujuan program, dan peralatan yang digunakan, serta prosedur, dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi kurikulum pada model ini dimaksudkan untuk membandinghkan performance atau kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu untuk menimbulkan pertimbangan.
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Evaluasi kurikulum terdiri dari kata evaluasi dan kurikulum. Evaluasi
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi, dan efektivitas suatu program. Kata kurikulum berarti kurikulum
potensial berupa dokumen kurikulum. Maka evaluasi kurikulum dapat diartikan
sebagai penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi, dan efektivitas suatu dokumen kurikulum.
Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian,
karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan
prosedur ilmiah dan metode penelitian. Evaluasi kurikulum penting dilakukan
dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan
teknologi dan kebutuhan pasar.
Adapun prinsip-prinsip evaluasi kurikulum adalah adanya tujuan tertentu,
bersifat obejektif, komprehensif, koorperatif, dan bertanggung jawab dalam
perencanaan, efisien, dan berkesinambungan.
B.
Saran
kami harapkan dari pembuatan makalah tentang Evaluasi Kurikulum ini
pembaca dapat memahami definisi dari evaluasi kurikulum tersebut, serta
memahami fungsi, tujuan, dimensi, prosedur, serta prinsip dari evaluasi
kurikulum itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2009.Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum,
Bandung: PT Remaja rosdakarya.
ENDANG_RUSYANI/EVALUASI_KURIKULUM.pdf
(online) diakses 05 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar