MANAJEMEN
“PENYUSUNAN PERSONALIA
ORGANISASI”
![](file:///C:/Users/admin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Disusun Oleh :
1.
Dini
Yudhiroh Kholisoh
2.
Tubagus
Aziz Maulana
3.
Syarifatun
Fitri Nur Anisa
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN
AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen tentang
Penyusunan Personalia Organisasi. Selain itu tujuan dari penyusanan makalah ini
juga untuk membuka wawasan tentang organisasi secara meluas.
Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen kami yang telah membimbing
kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Serang,
20 Maret 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Pembahasan
BAB II
ISI
A.
Penyusunan
Personalia
2.1
Pengertian penyusunan personalia
2.2
Proses penyusunan personalia
|
|
i
ii
1
2
3
3
3
3
3
5
6
6
6
7
8
8
9
9
10
10
11
11
11
12
|
||||
|
|
|||||
|
||||||
|
|
|||||
2.2.1
Perencanaan sumber daya manusia
2.2.2
Penarikan dan seleksi karyawan
|
||||||
|
2.2.2.1
Penarikan Personalia
2.2.2.2
Seleksi Personalia
2.2.2.3
Orientasi karyawan baru
|
|||||
|
||||||
|
||||||
2.2.3 Latihan dan
Pengembangan Karyawan
|
|
|||||
B.
Metode
latihan dan pengembangan
|
||||||
2.3
Pemberian kompensasi kepada karyawan
2.3.1
Penentuan kompensasi
|
||||||
2.3.2
Bentuk-bentuk pembayaran
|
||||||
2.3.3
pemeliharaan kesehatan dan keamanan
|
||||||
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
|
||||||
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi
merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi
yang tercipta diperusahaan yang bersangkutan. Kebbutuhan perusahaan akan
pentingnya peranan organsasi akan disesuaikan dengan seberapa besar anggota
perusahaannya.
Kemudian sarana
untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia
semaksimal mungkin disebut dengan manajemen. Manajemen dilakukan oleh seorang
pemimpin yang menjabat sebagai manajer untuk mengelola input menjadi ouput yang
diperlukan oleh perusahaan. Jadi, manajer melaksanakan kegiatan planning,
organizing, leading, dan controlling melalui peranan yang harus dilakukan atau
pribadi yang sangat membantu melaksanakan tugas, pekerjaan, pemberian informasi
kepada pihak berkepentingan dengan pekerjaan terutama informasi mengenai policy
perusahaan, dan peranan ketiga yang harus dilakukan seorang manajer tidak kalah
pentingnya adalah cara manajer mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan
didalam kegiatan perusahaan.
Sumber daya
utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki bakat, kreatifitas,
tenaga, imajinasi dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas utama seorang
pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi perusahaan yaitu bagaimana
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi
dalam mencapai tujuan. Sebab sukses dan gagalnya seorang manajer tidak terlepas
dari bagaimana menjalankan fungsi penyusunan personalia,oleh karena itu fungsi
penyusunan personalia dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yaitu bagaiman
mengarahkan manusia dalam mencapai tujuan bersama, juga berhubungan erat dengan
fungsi organisasi, yaitu wadah manusia dalam mencapai organisasi.
1.2 Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan
tentang bagaimana proses penyusunan personalia
2. Menjelaskan
metode-metode penyusunan personalia
BAB II
ISI
PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI
A.
Penyusunan
Personalia
2.1 Pengertian Penyusunan Personalia
Sumber
daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia orang-orang yang
memberikan tenaga,bakat,kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi.Beberapa
tugas-tugas kepemimpinan kritis manajer mencangkup penarikan,penyeleksiaan,
pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan
organisasi.Tanpa orang-orang yang cakap,organisasi dan manajemen akan gagal
mencapai tujuaannya.Bagaimana manajer melaksanakan fungsi penyusunan personalia
serta efektif dan menentukan sukses atau kegagalan mereka sebagai manajer.
Penyusunan
personalia adalah fungi manajemen yang berkembang dengan penarikan, penempatan,
pemberian latihan,dan pengembangan anggota-anggota organisasi.Kegiatan-kegiatan
penyusunan personalia sangat erat hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi,
dan komunikasi, sehingga pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian dari
fungsi pengarahan.
Tetapi
fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi pengorgnisasian, di mana
pengorganisasian mempersiapkan”kendaraan”nya dan penyusunan personalia mengisi ”pengemudi”nya
yang sesuai dengan posisi kerja yang ada.
2.2 Proses Penyusunan
Personalia
Proses
penyusunan personalia (staffing process) dapat
di pandang serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga
pemenuhan kebutuan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat,
fungsi ini dilaksanakan dalam dua tipe lingkugan yang
berbeda.Pertama.,lingkungan ekternal yang meliputi seluruh di luar organisasi yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya. Dan kedua lingkungan internal, yang terdiri dari unsur-unsur
di dalam organisasi.Langkah-langkahnya mencangkup:
1.
Perencanaan
sumber daya manusia,dan di rancang untuk
menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
2.
Penarikan,
yang berhubungan dengan pengadaan
calon-calon personalia segaris dengan sumber daya manusia.
3.
Seleksi,
mencangkup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.
4.
Pengenalan
dan orientasi, yang dirancang untuk membantu
individu-individu yang terpiih menyesuaikan diri dengan lancer dalam
organisasi.
5.
Latihan
dan pengembangan, program ini bertujuan
meningkatkan kemampuan perseorangan dan kelompok untuk mendorong efektifitas
organisasi.
6.
Penilayan
pelaksanaan kerja, dilakukan dengan
membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-sttandar atau
tujuan-tujuaan yang dikembangkan bagi posisi tersebutt.
7.
Pemberiaan
balas jasa dan penghargaan,yang di sediakan bagi
kariawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan
di waktu yang datang.
8.
Perencanaan
dan pengembangan karir, yang mencangkup
transfer (promosi, demosi atau lateral), penugasan kembali, pemecatan,
pemberhentian atau pensiun.
2.2.1 Perencanaan
sumber daya manusia
Suatu organisasi tidak dapat
menunggu untuk mendapatkan orang-orang
yang cakap seperti organisasi butuhkan untuk mengisi posisi tertentu.Organisasi
harus berusaha untuk merencanakan kebutuhan yang akan datang di masa yang akan
datang dan memutuskan di mana akan menentukan orang-orang yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.
Ada tiga bagiaan
perencanaan personalia:
·
Penentuaan
jabatan-jabatan yang harus di isi,kemampuaan yang di butuhkan karyawan untuk
melaksankan pekerjaan tersebut, dan berapa jumlah karyawan yang di butuhkan.
·
Pemahaman pasar tenaga
kerja dimana karyawan potensial ada dan,
·
Pertimbangan kondisi
pemerintah dan penawaran karyawan.
Penentuaan
Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi di
mulai dengan penentuan tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi. Kemudian
organisasi menentukan spesifikasi jabatan
jenis-jenis jabatan yang di
laksanakan dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
Akhirnya, berbagai jenis program kegiatan bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan di
tetapkan diantaranya yaitu.
ü Penentuaan spesifikasi jabatan
ü Penentuan tujuaan dan
rencana
ü Penentuaan kebutuhan
personalia
ü Penentuaan jumlah
personalia
ü Penetapan program
kegiatan
Pengembangan
Sumber-sumber Penawaran personalia
Pada umunya,semakin besar dan banyak
sumber-sumber penawaran, semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk
menemukan personalia dengan kualitas
yang dibutuhkan. Sebagian besar manajer-manajer efektif yang menyadari hal ini,
mengembangkan dan memelihara berbagai sumber penawaran yang berbeda.
2.2.2 Penarikan dan seleksi karyawan
Setelah ditentukan personalia
organisasi baik mutu/jenis maupun jumlahnya,maka langkah selanjutnya adalah
penarikan dan perolehan karyawan-karyawan tersebut dari sumber dalam
perusahaaan sendiri atau dari sumber perusahaan. Kemudian, organisasi melakukan
seleksi terhadap calon karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
2.2.2.1 Penarikan
personalia
Penarikan
berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan
diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi. Penarikan menyangut
usaha-usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan
kemapuan-kemampuan yang di butuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang
tersedia.
2.2.2.2 Seleksi
personalia
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok
karyawan-karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu. Dalam
teori, seleksi tampak sederhana. Seperti telah di bahas sebelumnya, manajemen
memutuskan pekerjaan apa yang terlibat dan kemampuan-kemampuan individu yang di
butuhkan untuk melaksanakna pekerjaaan
secara efektif.
Prosuder seleksi Berbagai prosedur seleksi untuk
membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan tersedia. Langkah-langkah
dalam prosedur seleksi yang bisa digunakan adalah;
1. Wawancara
pendahuluaan
2. Pengumpulan
data-data pribadi
3. Pengujiaan
4. Wawancara
yang lebih mendalam
5. Pemeriksaan
referensi-referensi prestasi
6. Pemeriksaan
kesehatan
7. Keputusan
pribadi
8. Orientasi
jabatan
Ada
beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor
lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi adalah
tidak mugkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri
karyawan potensial. Beberapa faktor tersebut adalah;
1.
Latar
belakang pribadi
2.
Bakat
dan minat
3.
Kemampuan-kemampuan
analisis dan manipulative
4.
Keterampilan
dan kemampuaan teknik
5.
Kesehataan
tenaga dan stamina
2.2.2.3
Orientasi Karyawan Baru
Setelah diseleksi,Karyawan di
tempatkan pada suatu pekerjaan dan di perkenalkan dengan organisasi melalui
berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi (kadang-kadang dikenal sebagai tahap
induksi) merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaiaan karyawan baru dengan
organisasi. Proses ini merupakan proses penting karena suatu pekerjaaan baru
adalah sulit dan penyebab frustasi bagi karyawan baru.
Pengenalan
sederhana dengan para karyawan lama, tetapi juga dapat merupakan proses
panjang, yang meliputi pemberiaan informasi mengenai kebijakan-kebijakan
personalia (Kondisi kerja, upah, dan jaminan sosial, prosedur-prosedur kerja, gambaran
umum sejarah dan sifat perusahaan dan manfaat-manfaat yang diperoleh karyawan
baru).
2.2.3 Latihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan-karyawan baru biasanya
telah mempunyai pendidikan dan latihan dasar yang dibutuhkan. Meraka adalah
produk dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang telah memberikan kepada
mereka suatu tingkat kemampuaan dan kecakapan tertentu.
Tujuan
latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektifitas kerja
karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
Pada
umunya,masyarakat yang bertanggung jawab atas penyediaan karyawan-karyawan
potensial dengan pendidikan umum.
Pengembangan
karyawan adalah penting bagi individu
maupun organisasi,misal karena kesempatan lingkungan, orang-orang didalamnya
juga harus di kembangkan dan ditingkatkan. Pengembangan dibutuhkan untuk
menyesuai kan diri dengan kemajuaan teknologi, sebagai contoh para akuntan
sekarang memerlukan pemahaman dan kemampuaan dan programasi komputer.
B.
Metode-metode Latihan dan Pengembangan
Ada
banyak metode yang dapat digunakan bagi pengembangan karyawan. Tetapi pada
umumnya, karyawan di kembangkan dengan metode ”on the job” dan “off the job”. metode-metode on the job dan off the
job yang biasa digunakan adalah;
1. Coaching
2. Planned
progression
3. Rotasi
jabatan
4. Penugasan
sementara
5. Sistem-sistem
penilaian prestasi formal.
2.3 PEMBERIAN KOMPENSASI KEPADA KARYAWAN
Kompensasi adalah pemberiaan kepada karyawan dengan
pembayaran financial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan
sebagai monivtor untuk pekerjaan yang dilaksankan dan sebagai motivator untuk
pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.
Kompensasi adalah sangat penting
bagi karyawan sebagi individu karena upah merupakan suatu ukuran nilai atau
karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.
Kombesar
dan pensasi juga penting bagi organisasi, karena jumlah pembayaran kepada karyawan
dalam bentuk penguapan dan balas jasa lainnya sering merupakan
kompenen-kompenen biaya yang paling besar dan penting.
Didalam
pemberiaan kompensasi manajemen perlu
memperhatikan prinsip keadilan,Para karyawaan biasanya menilai keadaan
pembayaran mereka melalui pembandingan besarnya kompensasi dengan
karyawan-karyawan lain. Perbedaan tanggung jawab,kemampuan,dan pengetahaan yang
berdasarkan perbedaan tanggung jawab, kemampuaan, pengetahuaan, produktivitas,
”on job”atau kegiatan-kegiatan manajerial.
2.3.1 Penentuan
Kompensasi
Kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
praktek-praktek manajemen oleh interaksi oleh tiga faktor, yaitu:
1.
Kesediaan
membayar
2.
Kemampuaan
membayar
3.
Persyaratan-persyaratan
pembayaran
2.3.2 Bentuk-bentuk pembayaran
Banyak karyawaan dibayar (Dalam kas)
pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja. Dilain pihak, banyak
juga yang dibayar berdasarkan jam kerja yang diterima pada akhir minggu. Bentuk
bayaran ini di sebut upah harian
2.3.3 Pemeliharaan
Kesehatan dan Keamanan
Bidang
manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanan
karyawan. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada karyawan, kondisi
kerja yang lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama
bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami kecelakaan tingkat tinggi.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyusunan personalia berhubungan
dengan penarikan, penempatan,pemberian latihan dan pengembangan anggota
organisasi. Penyususan personalia dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara continue untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia
dengan orang-orang yang tepat dalam posisi yang tepat dan waktu yang tepat
pula.
SARAN
Dalam proses
penyusunan personalia, para manajerial harus benar-benar memperhatikan
bagaimana latar belakang pribai, bakat dan minat, sikap dan kebutuhan,
kemampuan (skill), dan kesehatan dari setiap calon ataupun yang sudah menjadi
bagian dari personalia.
DAFTAR PUSTAKA
T.Hani Handoko.
Penyusunan Personalia. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.2011
Margianti dan
Supriyadi. System infomasi manajemen. Jakarta: penerbit gunadarma.1996
Sesi Tanya Jawab
1. Nalim
(Kelompok 2)
Tolong jelaskan apa
perbedaan dari on the job and off the job ?
Dan tolong rincikan
kembali tentang ke5 pengertian tersebut
6. Coaching
7. Planned
progression
8. Rotasi
jabatan
9. Penugasan
sementara
10. Sistem-sistem
penilaian prestasi formal.
2. Sausan
Amani (Kelompok 2)
Mengapa dalam
pendekatan personalia yang dilakukan seorang manajer secara aktif meggunakan
tenaga honorer?
3. Iqbal
Resmo Pratama (Kelompok7)
Di Indonesia terdapat
SMA dan SMK, sedangkan SMK sekolah kejuruan yang memang langsung siap pakai
untuk dipabrik pabrik sedangkan SMA belum mempunyai skil apapun, bagaimana
pendapat kalian tentang hal seperti ini?
Jawaban :
1. NALIM
On The Job adalah suatu
proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan,
kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain on the job adalah
pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi yang
sebenarnya.
Off The Job atau pelatihan diluar kerja adalah
pelatihan yang berlangsung pada waktu karyawan yang dilatih tidak bisa
melaksanakan pekerjaan biasa.
Perbedaan
On The Job dan Off The Job:
1. On
the job dilakukan secara Individual sedangkan off the job dilakukan secara
berkelompok.
2. On
the job dilakukan ditempat kerja. Off the job dilakukan pada lokasi terpisah.
3. On
the job pengalaman langsung. Off the job berupa pengetahuan atau keterampilan
yang diperoleh berupa konsep.
a. Coaching,dimana
atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan rutin
mereka.
b. Planned
progression;Atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditetapkan
tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda.
c. Rotasi
jabatan;untuk pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam
dan berbeda-beda.
d. Penugasan
sementara;dimana bawahan ditetapkan dalam posisi manajemen tertentu untuk
jangka waktu yang di tetapkan.
e. Sistem-sistem
penilaian prestasi normal.
2. Sausan
Karena dengan
menggunakan metode leasing (penggunaan honorer) akan menarik personalia
bervariasi dengan perbedaan karyawan,dalam industri yang berbeda dan dalam lokasi berbeda,dari sini lah banyak
manajer yang secara aktif mengunakan pendekatan leasing, karena manajer
menunggu secara pasif para pelamar yang datang kepadanya. Dan banyak manajer
lainnya menggunakan pendekatan yang agresif untuk mendapatkan karyawan yang
propesional. jadi manajer secara aktif itu lebih dibutuhkan dari pada manajer
yang pasip dan agresif.
3. Iqbal
Resmo
Karena SMK sudah
menerima materi dan skil yang berhubungan dengan dunia kerja, sehingga mereka
digunakan untuk siap pakai didunia pekerjaan (karyawan). Sedangkan SMA mereka
hanya mendapatkan materi tidak mendapatkan skil yang khusus sehingga mereka
belum bisa beradaptasi secara sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar