MAKALAH PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA
PENULISAN KATA DAN
KATA SERAPAN
Dibuat untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas IA
Jurusan Pendidikan
Matematika
Anggota:
Ayu Wahyuningtyas
Mutiara Ramadhan
Siti Nur Azizah
Siti Sophia Luthfiani
Vidiya Risna Dewi
Vini Siti Isnaeni
UNIVERSITAS SULTAN
AGEUNG TIRTAYASA
SERANG – BANTEN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
karunia dan kasih sayang-Nya sehingga kita semua masih diberi kenikmatan untuk
menikmati dunia ini.
Shalawat dan salam selalu
terlimpah untuk utusan Allah, Nabi Muhammad SAW. Pembawa cahaya bagi umatnya yang berada dalam
kegelapan, yang mengajarka akhlak dan budi pekerti mulia bagi kehidupan.
Alhamdulillah
kami telah menyelesaikan makalah dengan judul ‘Penulisan Kata dan Kata Serapan’
dengan tempo waktu sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia.
Dalam
hal ini kami juga mengucapkan terimakasih kepada:
a) Dosen mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia yang
telah memberi bimbingan dan pengarahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah
ini.
b) Orang Tua kami yang telah memberikan banyak dukungan
dan senantiasa memberikan motivasi kepada kami.
c) Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka kami senantiasa
mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi penyempurnaan di masa yang
akan datang.
Semoga
karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan, khususnya bagi
kami dan umumnya bagi para pembaca sekalian.
Serang, 26 September 2015
Penulis
Daftar Isi
Lembar
Pengesahan i
Kata
Pengantar ii
Daftar
Isi iii
BAB I:
Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Metode Penulisan 3
1.5 Sistematika Penulisan 3
BAB II: 4
2.1 4
2.2 7
2.3 9
2.4 20
2.5 24
2.6 25
BAB III:
Penutup 33
3.1 Kesimpulan 33
3.2 Saran 34
Daftar
Pustaka 36
BAB 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri.[1]
Sistem lambang bunyi tersebut biasa dikenal dengan istilah kata. Secara
harfiah, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan di berbahasa.
Dalam dunia pendidikan, terutama di bidang sastra
Indonesia, sering dijumpai hal-hal yang berkenaan dengan aturan dalam penulisan
serta penggunaannya dan unsur kata serapan yang pada awalnya berasal dari
bahasa asing.
Oleh karena itu, kita selaku mahasiswa dituntut untuk
mengetahui dan mendalami hal-hal yang berkenaan dengan penulisan kata yang baik
dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Tentu dalam hal ini
diperlukan pedoman dan panduan untuk memahami serta memperdalam pengetahuan
itu. Dari hal itu, penulis berkenan menyusun makalah ini yang berjudul
“Penulisan Kata dan Kata Serapan”.
1.2
Rumusan masalah
1) Bagaimana
aturan dasar penulisan kata dan kata serapan yang baik dan benar sesuai ejaan
yang disempurnakan?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah Penulisan Kata dan Kata Serapan ini bertujuan untuk mengetahui
cara penulisan kata dan kata serapan yang baik dan benar sesuai ejaan yang
disempurnakan, dan menambah wawasan khususnya bagi penulis, serta para pembaca
sekalian.
1.4
Metode Penulisan
Metode
yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
· literatur, kami mencari bahan dan sumber-sumber dari media cetak
dan media massa elektronik yang berjangkauan internasional (internet).
1.5
Sitematika Penulisan
Penulisan
makalah yang berjudul “Penulisan Kata dan Kata Serapan” ini dibatasi dengan
sistematika sebagai berikut:
A. Penulisan
Kata
· Kata
Dasar
· Kata
Turunan
· Kata
Ulang
· Kata
Ganti
· Gabungan
Kata
· Suku
Kata
· Singkatan
dan Akronim
· Kata
Depan
· Angka
dan Lambang Bilangan
· Partikel
· Kata Si
dan Sang
· Penulisan
Kata Serapan
BAB II
Penulisan Kata dan
Kata Serapan
A.
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar
ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
Buku itu sangat menarik.
Ibu sangat mengharapkan
keberhasilanmu.
Dia bertemu kawannya dikantor
pos.
B.
Kata Turunan
1.
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya: berjalan, dipermainkan, dan
sebagainya.
Imbuhan dirangkaikan dengan tanda tanda hubung jika
ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya: mem-PHP-kan.
2.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata,
awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan.
3.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata
mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kita itu ditulis
serangkai. Contoh: dilipatgandakan, menggarisbawahi, dan sebagainya.
4.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya
dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh:
paripurna, adipati, dwiwarna, dan sebagainya.
C.
Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan
menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Contoh: anak-anak,
mata-mata, dan lain-lain. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk
ulang. Contoh: kekanak-kanakan, melambai-lambaikan, dan lain-lain.
D.
Gabungan Kata
1.
Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut
kata majemuk ditulis terpisah. Contoh: duta besar, kambing hitam, dan
lain-lain.
2.
Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan
pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara
unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Contoh:
anak-istri Ali > anak istri-Ali.
3.
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar
ditulis serangkai. Contoh: puspawarna, apalagi, barangkali, dan lain-lain.
E.
Suku Kata
1.
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan
sebagai berikut.
a)
Jika di tengah kata ada huruf vocal yang
berurutan, pemenggalannya dilakukan diantara kedua huruf vocal itu. Misalnya:
bu-ah, ma-in, ni-at, sa-at.
b)
Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal.
Contoh: pan-dai, au-la, am-boi.
c)
Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan
(termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vocal,
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya: ba-pak, la-wan,
mu-ta-khir, dan lain-lain.
d)
Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan
yang berurutan pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya: ap-ril, cap-lok, dan lain-lain.
e)
Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf
konsonan atau lebih yang masing masig yang melambangkan satu bunyi, pemenggalan
nya di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang ke
dua
Misalnya:
Ul-ra
In-fra
Ben-trok
In-stru-men
2.
Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau
partikal di lakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau pertikel itu.
Misal nya:
Ber-jalan
Mem-bantu
di-ambil
ter-bawa
per-buat
makan-an
letak-kan
me-rasa-kan
pergi-lah
apa-kah
per-buat-an
Mem-bantu
di-ambil
ter-bawa
per-buat
makan-an
letak-kan
me-rasa-kan
pergi-lah
apa-kah
per-buat-an
3.
Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau
lebih dan salah satu unsur nya itu dapat bergabung dengan unsur lain,
pemenggalan nya di lakukan di antara unsur unsur itu.tiap-tiap unsur gabungan
itu di penggal seperti pada kata dasar. (lihat juga keterangan tentang tanda
hubung, bab III, heruf E, butir 2.)
Misal nya:
bio-grafi bi-o-gra-fi
bio-grafi bi-o-gra-fi
Bio-data bi-o-da-ta
Foto-grafi fo-to-gra-fi
Foto-kopi fo-to-ko-pi
Intro-speksi in-tro-spek-si
Intro-jeksi in-tro-jek-si
Kilo-gram ki-lo-gram
Kilo-meter ki-lo-me-ter
Pasca-panen pas-ca-pa-nen
Pasca-sarjana pas-ca-sar-ja-na
4.
Nama orang, badan hukum atau nama diri lain yang
terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris diantara
unsur-unsurnya (tanpa tanda pisah). Unsur nama yang berupa singkatan tidak
dipisah.
F.
Kata
depan di,ke dan dari
Kata depan di, ked an dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,
seperti kepada dan daripada .
(lihat vjuga bab ll, huruf D, butir 3.)
(lihat vjuga bab ll, huruf D, butir 3.)
Misalnya:
Bermalam sajalah di sini.
Bermalam sajalah di sini.
Di mana dia sekarang ?
Kain itu disimpan di lemari.
Kawan-kawan bekerja di dalam
gedung.
Dia berjalan-jalan di luar
gedung.
Dia ikut terjun ke tengah
kencah perjuangan.
Mari kita berangkat ke
kantor.
Saya pergi ke sana kemari
mencarinya.
Ia datang dari Surabaya
kemarin.
Saya tidak thu dari mana dia
berasal.
Cincin itu terbuat dari emas.
g. Partikel
1. Partikel
–lah, -kah, dan –tah ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya
:
Bacalah buku itu baik-baik !
Apakah yang tersirat dalam surat itu ?
Siapakah gerangan dia ?
Apatah gunanya bersedih hati ?
2.
Partikel pun ditulis terpisah dari
kata yang mendahuluinya.
Misalnya
:
Apa
pun permasalahannya, dia dapat
mengatasinya dengan bijaksana.
Hendak
pulang tenga malam pun sudah ada
kendaraan.
Jangankan
dua kali, satu kali pun engkau belum
pernah datang ke rumahku.
Jika
Ayah membac di teras, Adik pun membaca
di tempat itu.
3.
Partikel per yang berarti
‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar