PENGANTAR MANAJEMEN
PROSES PERENCANAAN
Disusun oleh
:
1. Jihad pamungkas
2. Wafa sobiroh
3. Nalim
4. Sausan amani
Kelas : II A
JURUSAN EKONOMI ISLAM
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahi
rahmanirrahim
Puji syukur
kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “proses
perencanaan” dengan tepat waktu.
Tak lupa
pula ucapan terima kasih kepada dosen dan orang-orang yang telah berpatisipasi
atas terselesaikannya makalah ini
Makalah ini
jauh dari kata kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan
agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.
Akhirul kalam...
Wassalamu
alaikum Wr.Wb
Serang,2
februari 2016
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab 1 Pendahuluan 4
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Perencanaan 5
2.2 Proses Perencanaan 5
2.3 Alasan-alasan Perlunya Perencanaan 6
2.4 Hubungan Perencanaan dengan 7
Fungsi-fungsi Lainnya
2.5 Jenis-jenis Perencanaan 7
2.6 Manfaat Perencanaan 8
Bab 3
Kesimpulan 9
Daftar
Pustaka 10
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan terjadi di setiap kegiatan,perencanaa adalah
proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya.perencanaan dalam organisasi sangat penting karena dalam
kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih di banding fungsi-fungsi
manajemen lainnya(seperti pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan,ketiga
fungsi tersebut hanya melakanakan keputusan-keputusan yang telah di buat dalam
perencanaan).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan
Perencanaan
adalah pemilihan serangkaian kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan,kapan,bagaimana,dan oleh siapa. Perencanaan yang baikdapat dicapai
dengan mempertimbangkankondisi di waktu yang akan datang. Berbagai pertanggung
jawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya dan tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan
khusus manager. Perencanaan menyiratkan bahwa manajer terlebihdahulu memikirkan
dengan matang tujuan dan tindakannya biasanya tindakan manajer itu berdasarkan
atas metode,rencana atau logika tertentu,bukan suatu firasat. Perencanaan dalam
arti formalmerupakan suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau
tujuanorganisasi,menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dan mengembangkan rencana serta secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengordinasikan kegiatan. Para manajer tingkat atas
sebagian besar waktunya digunakan untuk perencanaan masa depan dan strategis
organisasi secara keseluruhan untuk merekrut personaliainovasi produk dan lain
sebagainya. Manajer yang lebih rendah merencanakan untuk unitnya sendiri dan
untuk jangka yang pendek. Oleh,karena
itu manajer perlu memahami peran perancaan secara keseluruhan.
B. Proses perencanaan
Untuk membuat suatu rencana perencanaan harus
memperhatikan kemungkinan-kemungkinan,karena dalam proses menetapkan sasaran
didalamnya terdapat pembuatan keputusan dimana perencanaan harus memperhatikan
adanya unsur kepastian,dan mengandung risiko. Ada beberapa tindakan yang harus
dilalui dalam tingkatan proses perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Tugas dan tujuan adalah dua pengertian yang berhubungan
erat,bila kita melaksanakan tugas pasti ada yang menjadi tujuan kegiatan. Dalam
membuat suatu rencana harus memetapkan tugas yang dimaksudkan bahwa kegiatan
yang harus dijalankan,seperti memproduksi,mengangkut,menjual,dan sebagainya.
Tegasnya bahwa perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan
atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Penetapan tujuan perusahaan
merupakan landasan dari pembuatan rencana,betapa pentingkan penetapan tujuan.
2. Mengobservasi dan menganalisis
Setelah tugas dan tujuan suatu perusahaan sudah ditetapkan
langkah berikutnya ialah mencapai atau mengobservasi faktor yang mempermudah
untuk mencapai tujuan. Segala kekuatan,kelemahan dan hambatan perlu
diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Bila
faktor itu sudah diketahui,dianalisis sebagai antisipasi,maka akan dapat
membantu organisasi mencapai sasaran yang diinginkan.
3. Mengidentifikasi alternatif
Tersedianya
bahan yang diperoleh pada langkah tedahulu,memberikan perencanaan dapat membuat
beberapa alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemahaman posisi
perusahaan ini adalah sangat penting,karena tujuan dan rencana menyangkut waktu
yang akan datang. Alternatif dapat diurutkan atas dasar prioritas,misalnya lama
waktu penyelesaian,biaya yang dibutuhkan dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesis
Terdapat beberapa
alternatif untuk mencapai suatu tujuan yang memaksa pembuat rencana harus
memilih berbagai alternatif. Pemilihan salah satu kemungkinan sering kali tidak
tepat sebab masing-masing alternatif selalu mengandung unsur yang baik di
samping adanya sela-sela negatifnya. Oleh karenanya pada fase ini pembuat
rencana harus membuat berbagai kemungkinan itu. Dalam proses perencanaan
meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan,penilaian dari alternatif tersebut pilih yang paling terbaik sebagai
prioritas utama.
C. alasan-alasan perlunya perencanaan
salah satu maksud utama perencanaan
adalah melihat bahwa program dan penemuan sekarang dapat dipergunkan untuk
meningkatkan kemungkinan pencapainya tujuan diwaktu yang akan datang. Paling
sedikit ada empat alasan perlunya perencanaan dilakukan antara lain :
1. Perencanaan sebagai pentu arah :
maksudnya rencana memberikan arah pada,ketika para karyawan mengetahui ke mana
arah organisasi itu dan apa yang harus mereka sumbangkan untuk mencapai
sasaran. Tanpa perencanaan departemen-departemen mungkin bekerja dengan tujuan
yang saling bertentangan dan menghambat organisasi bergerak menuju sasarannya.
2. Perencanaan mengantisipasi dampak
perubahan : maksudnya rencana memberikan dorongan untuk melihat jauh ke
kedepan,mengantisipasi perubahan,pertimbangkan dari dampak perubahan.
3. Perencanaan memperkecil pemborosan :
maksudnya perenanaan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan,tumpang tindih
kegiatan.koordinasi sebelum terjadi akan cenderung menunjuk pada pemborosan dan
berlebihan.
4.
Perencanaan
sebagai ukuran : maksudnya perencanaan di gunakan untuk mengendalikan dalam
arti pelaksanaan kegiatan apabila terjadi penyimpangan,maka akan mudah untuk
diketahui dan secepatnya dapat diperbaiki. Dalam fungsi pengendalian manajer
dapat membandingkan kinerja aktual dengan sasaran organisasi,mengidentifikasi
penyimpangan dan mengambil tindakan koreksi seperlunya. Tanpa perencanaan
tidak ada pengendalian.
D. Hubungan perencanaan dengan
fungsi-fungsi lainnya
Dalam banyak hal perencanaan adalah
fungsi yang paling besar dan meresap seluruh
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan sangat erat hubungannya dengan
fungsi-fungsi manajemen lainnya terutama dengan pengendalian(pengawasan)dengan
penganggaran. Secara sederhana pengendalian dapat diberi batasan sebagai suatu
proses yang menjamin bahwa tindakan sesuai dengan rencana,dan rencana kurang
berpeluang untuk berhasil,kecuali kalau diadakan beberapa upaya untuk memantau
kemajuan. Pengendalian sangat penting sebagai proses perencanaan efektif,bila
rencana tidak realitis atau praktik manajemen buruk akan mengakibatkan rencana
tidak dikerjakan seperti yang diharapkan.
E. Jenis-jenis perencanaan
Perencanaan dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk yang berbeda :
1. Perencanaan bidang fungsional
mencakup rencana produksi,keuangan,dan personalia.
2. Tingkat organisional termasuk
keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Perencanaan
organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan
kerja organisasi.
3. Karakteristik atau sifat rencana
meliputi faktor kompleksitas,fleksibilitas,kuantitatif,dan kualitatif.
4. Unsur-unsur rencana dalam wujud
anggaran,program,prosedur,kebijaksanaan,dan sebagainya.
Perencanaan
meliputi berbagai tingkatan dalam organisasi dan setiap tingkatan tentu ada
tingkatan yang lebih tinggi sampai pada tingkatan yang rendah. Cara yang paling
banyak digunakan dalam merinci rencana oganisasi adalah ada 4 yaitu :
1. Perencanaan menurut ruang
lingkupnya,terdiri dari perencanaan strategis dan perencanaan operasional.
a. Perencanaan strategis (strategis
plan) yaitu rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi,menentukan sasaran
umum organisasi dan berusaha menempatkan organisasi dalam lingkungannya.
b. Perencanaan operasional (operational
plans) yaitu rencana yang menetapkan rincian tentang cara mencapai keseluruhan
tujuan organisasi biasanya dirancang untuk menguraikan lebih spesifik dan
terperinci perencanaan strategis.
2. Perencanaan berdasarkan kerangka
waktu,terdiri dari perencanaan jangka panjang,perencanaan menengah dan jangka
pendek.
a. Perencanaan jangka panjang yaitu
rencana yang ditetapkan dengan batas waktu berkisar antara tiga tahunan.
b. Perencanaan jangka menengah dengan
batas waktu diantara jangka panjang dengan jangka pendek.
c. Perencanaan jangka pendek yaitu
rencana yang ditetapkan dengan batas waktu yang mencakup satu tahun.
3. Perencnaan bersifat khusus,terdiri
dari perencanaan direksional dan perencanaan spesifik.
a. Perencanaan direksional yaitu rencana
yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum bagi para manajer.
b. Perencanaan spesifik yaitu rencana
yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang untuk
interpretasi.
4. Perencanaan berdasarkan frekuensi
penggunaan terdiri dari perencanaan sekali pakai dan perencanaan tepat.
a. Rencana sekali pakai (single use
plans) merupakan rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan. Contohnya
:rencana kontrak kator pusat sebelum memiliki kantor pusat sendiri.
b. Rencana tetap (standing plans)
merupakan pendekatan standar untuk penanganan situasi yang dapat di perkirakan
dan terjadi berulang-ulang. Contohnya : kebijaksanaan,prosedur dan aturan.
F. Manfaat perencanaan
Dengan adanya perencanaan dalam
perusahaan sebagai pedomn mencapai sasaran akan dapat beberapa manfaat yaitu :
1. Mengurangi ketidakpastian pada waktu
yang akan datang.
2. Memberi arah dan perhatian pada
tujuan perusahaan.
3. Membantu memperkirakan peluang pada
masa yang akan datang.
4. Memperkecil biaya.
5. Merupakan sarana untuk pengawasan.
6. Mendorong pola pikir yang sistematis
dari pihak manajemen.
7. Penuntun koordinasi atas kegiatan
perusahaan dengan baik.
8. Penuntun untuk mengadakan
pengembangan bagi tolak ukur pengawasan.
BAB III
KESIMPULAN
Tugas dan
tujuan adalah dua pengertian yang berhubungan erat. Bila kita menjalankan tugas
pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Sebaliknya suatu tujuan tidak akan
tercapai bila tidak ada tugas atau kegiatan yang dijalankan. Tanpa adanya suatu
perencanaan maka organisasi atau perusahaan akan mengunakan sumber daya secara
tidak efektif. Maka dari itu, perencanaan memudahkan kita dalam mengatur
kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan agar dapat
berjalan secara efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Usman. 2014. Asas Manajemen.
Jakarta : Rajawali Press.
Heene, Aime., Prof. Dr dan Desmidt,
Sebastian, Dr. 2010. Manajemen Strategik Keorganisasian Publik. Bandung : PT.
Refika Aditama.
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total
Quality Management. Yogyakarta: Andi.
Handoko, T.
Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, Ed. 2. Cet. Kesebelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar