Rabu, 23 November 2016

makalah metode perkalian dengan jari tanagan



MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
MEMBUAT KARYA ILMIAH

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia


Disusun Oleh        : SITI NUR AZIZAH
NIM                      : 2225150013
Kelas                    : 1A


JURUSAN PENDIDIKAN MAMTEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT  Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karunia dan kasih sayang-Nya sehingga kita masih diberi nikmat iman dan islam.
Shalawat dan salam selalu terlimpah untuk utusan Allah,Nabi Muhammad SAW. Pembawa cahaya bagi umatnya yang berada dalam kegelapan, yang mengajarkan akhlak dan budi pekerti mulia bagi kehidupan.
Alhamdulillah saya telah menyelesaikan makalah dengan judul ‘Membuat Karya Ilmiah’ dengan tempo waktu sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia.
Dalam hal ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada:
a)      Dosen mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia yang telah memberi bimbingan dan pengarahan kepada saya sehingga terwujudnya makalah ini.
b)      Orang Tua saya yang telah memberikan banyak dukungan dan senantiasa memberikan motivasi kepada saya.
c)      Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka saya senantiasa mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi penyempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan, khususnya bagi saya dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Serang, 30 Desember 2015
Penulis



                                                                                                      Siti Nur Azizah


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 1
1.1  Latar Belakang Penelitian …………………………………………………………………….. 2
1.2  Fokus Penelitian……………………………………………………………………….……….. 3
1.3  Pertanyaan Penelitian………………………………………………………………………….. 3
1.4  Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………..…… 3
1.5  Manfaat Penelitian ………………………………………………………………………..……. 3

BAB II PERPSEKTIF TEORITIS………………………………………………………….…….… 4
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………………………….………. 4
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………….………… 6
3.1 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………... 6
3.2 Teknik Observai dan Analisis Data ………………………………………………………. 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….…………………… 7
1.1  Tahapan Penelitian ……………………………………………………………………… 7
1.2  Hasil Penelitian …………………………………………………………………….….…. 8
1.3  Pembahasan ………………………………………………………………………….….. 8

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………...….……………. 9
5.1 Simpulan ………………………………………………………………….……………… 9
5.2 Saran ………………………………………………………………………..……………. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..…………..………. 10
RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………………………………………………………...  11

BAB I. PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pendidikan adalah penentu kemajuan suatu bangsa dan penentu kemampuan Sumber Daya Manusia di suatu Negara.
       
Matematika adalah mata pelajaran dasar yang sudah diajarkan mulai dari pendidikan awal sampai pendidikan akhir. Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan menjadi induk dari mata pelajaran lainnya. Namun permasalahan saat ini ialah banyak siswa – siswi yang kurang mencintai pendidikan terutama pelajaran matematika. Kebanyakan siswa – siswi jenuh terhadap pelajaran matematika disebabkan belum ada sesuatu hal yang mampu membangkitkan minat para siswa-siswi sekolah untuk menyukai mata pelajaran matematika . Bahkan untuk sekedar membaca dan membolak-balik buku matematika siswa – siswi cenderung malas.

Sampai saat ini matematika masih dianggap mata pelajaran yang sulit, membosankan, bahkan menakutkan. Untuk megatasi masalah ini guru harus menjadikan matematika sebagai suatu yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak didik menyukai pembelajaran matematika. untuk itu guru harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang menyebabkan siswa senang dan asik dalam mempelajari matematika.

Pembelajaran pada tingkat sekolah dasar(SD) merupakan tahap penting bagi siswa karena proses pembelajaran pada tahap ini dapat mempengaruhi pola belajar untuk tahap selanjutnya. Pada tingkat awal, pemahaman siswa yang benar terhadap suatu konsep sangat penting sebagai modal dasar bagi penguasaan konsep yang lebih luas. Nmaun demikian masih banyak siswa SD tingat bawah yang belum paham tentang materi dasar matematika, contohnya perkalian. Ketidak pahaman merek disebabkan oleh cara penyajian materi yang kurang menarik, sehingga tidak memotivasi minat siswa dalam belajar.

Salah satu kegiatan yang dapat memubuat siswa termotifasi belajar matematika adalah permainan. Permainan yang dimaksud adalah permainan yang mengandung unsur-unsur pembelajaran matematika, misalnya dalam operasi perkalian. Untuk lebih merangsang anak belajar operasi perkalian apada permulaan perlu diupayakan rangsangan-rangsangan belajar dengan salah satu cara menggunakan metode jari tangan pada perkalian sehingga anak akan lebih rajin dan termovifasi untu belajar.

1.2 FOKUS PENELITIAN
            Pada penilitian kali ini penulis memfokuskan penelitian kepada siswa – siswi Sekolah Dasar (SD) agar tujuan dan manfaat penelitian dapat tepat tertuju.

1.3  PERTANYAAN PENELITIAN
2.    Bagaimana cara menerapkan metode perkalian dengan jari tanagan ?
3.    Bagaimana awal mula tercetusnya metode perkalian dengan jari tangan ?

1.4  TUJUAN PENELITIAN

1)     Menjelaskan bahwa metode jari tangan dapat menjadi salah satu uupaya dalam meningkatkan motivasi belajar matematika tingkat Sekolah Dasar.
2)    Mendeskripsikan metode jari tangan pada perkalian matematika.

1.5  MANFAAT PENELITIAN

Siswa dapat menggunakan metode jari tangan dalam meningkatkan motifasi belajar matematika. Matematika dapat menjadi mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Guru dapat menerapkan metode perkalian jari tangan dalam pembelajaran.
Siswa dapat mempraktekan secara langsung emtode perkalian jari tangan dengan mudah dan menarik.

BAB II. PERSPEKTIF TEORITIS

KAJIAN PUSTAKA

Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Untuk itu diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi-kompetensi dasar dan indicator pembelajaran (Dimiyati,1994:15).
                     
“Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan.”(Soedjadi,2000:11). Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya merupakan cabang dari matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu pengembangan struktur dalam matematika. Dengan demikian tidaklah salah bahwa berhitung itu sangat penting dan mendasar dalam matematika.

Menurut J.Bruner dalam hidayat(2004:8), belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk meneukan hal-hal  baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya. Pengetahuan perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agarv pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (Strukturkognitif) Manusia yang mempelajari.

Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh jika pengetahuan itu di pelajari dalam tahap-tahap sebagai berikut : (1) tahap enaktif, suatu tahap pembelajaran dimana pengetahuan dipelajari secara aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau situasi yang nyata, (2) tahap  ikonik, suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan kokkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif, (3) tahap simbolik, suatu tahap pembelajaran dimana pengetahuan itu dipres tasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak, baik simbol-simbol verbal (misalkan huruf-huruf, kata-kata atau kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika maupun lambang-lambang abstrak lainnya (Hidayat, 2004:9).

Pembelajaran seperti diatas yang rutin dilakukan hampir setiap hari dapat dikategorikan sebagai 3M, yaitu Membosankan, Membahayakan, dan Merusak seluruh minat siswa. Apabila pembelajaran seperti ini terus dilaksanankan maka kompetensi dasar dan indicator pembelajaran tidak dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemilihan media yang tepat juga sangat memberikan pernana dalam pembelajarn.

Selama ini media pembelajaran yang dipakai adalah alat peraga yang terbuat dari tripleks-tripleks. Tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi, media pembelajaran tersebut kurang menarik perhatian dan minat siswa. Untuk itu diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat lebih menarik perhatian dan minat siswa tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran secara umum.

Belajar matematiaka sebenarnya tidak terlalu susah, karena sebenarnya setiap pembelajaran yang memang kita mau pasti semuanya akan mudah diterima dan dimengerti, tetapi kebanyakan dari siswa selalu menganggap matematika itu ialah sebagai momok yang sangat menakutkan. Beberapa penyebab siswa-siswi jenuh belajar matematika diantaranya adalah yang mencakup penekanan berlebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan atau berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar-mengajar matematika, dan penekanan berlebihan pada prestasi individu. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini peran guru sangat penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi siswa-siswi jenuh matemtika, maka pebelajaran matematika pun harus dirubah (Dimiyati, 1994:17).

Berdasarkan uraian diatas perlu kiranya dikembangkan suatu tindakan atau metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi siswa semakin meningkat. Menggunakan metode perkalian jari tanggan mungkin sudah banyak yang mengetahuiya . Cara ini sangat mudah dan praktis bagi anak yang sedang mengerjakan soal-soal matematika. Metode perkalian dengan menggunakan jari tangan ini hanya untuk mengerjakan oprasional perkalian yang sederhana. Terutama perkalian yang melibatkan angka 6 hingga anga 9. (Nurkancana, 1992)



BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
            Penulis memperoleh data – data penelitian dengan melakukan studi pustaka. Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat untuk memperoleh bahan – bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca, dikaji, dan dimanfaatkan dalam proses pembuatan karya ilmiah. Penulis membaca buku – buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkatan dengan penelitian ini.

            Untu mendapatkan informasi yang diperlukan, peneliti mengumpulkan sumber – sumber informasi tersebut misalnya referensi umum dan khusus, buku – buku pedoman, buku – buku petunjuk, laporan penelitian, tensis jurnal, ensiklopedia, dan bahan khusus lainnya. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian – penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selin itu, penelitian akan lebih ditunjang baik oleh teori – teori yang suda ada maupun oleh bukti nyata, yaitu dari hasil peneliatian.

            Penulis jua memperoleh sumber pustaka dengan melakukan browsing melalui situs – situs internet sesuai dengan materi penelitian. Peranan dari studi internet sangat banyak, maka apapun yang kita butuhkan dapat terpenuhi dan didapatkan melalu kemajuan teknologi pada zaman sekarang. Walau demikian dalam menggunakan internet haruslah berhati – hati dan dilakukan dengan hal yang positif.

3.2 TEKNIK OBSERVASI DAN ANALISIS DATA
            Metode peneliatian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bersifat observasi yaitu dengan cara memperoleh data dengan meneliti dan menganalisis. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pancandraan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah tertentu.

            Teknik observasi dan analisis data sering digunakan dalam pembuatan suatau karya ilmiah. Data yang berhasil dikumpulkan baik melalui kepustakaan, observasi langsun di lapangan, maupun pengamatan yang disusun berdasarkan pendekatan sosiologi sastra. Kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian. Yang dimaksud dengan pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan sastra yang berupa menelaah latar belakang kehidupan sosio budaya, kehidupan masyarakat, serta tanggapan kejiawaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupan pada saat sastra itu diciptakan.

















BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Tahapan Penelitian

Praktek penerapan penggunaan metode perkalian jari tangan pada Sekolah Dasar kelas 3, 5, dan 6
Jumlah Siswa             : 3 orang

Jenis kelamin              :  *perempuan
   *laki- laki
            Nama                          : # Lutfiah, usia 9 tahun
                                                  # Rosihan, usia 10 tahun
                                                  # Nur Alifah Mudaim, usia 12 tahun
            Pemberian Materi       : Pengenalan lambing angka dengan jari
Ø  Angka 6, pada jari kelingking
Ø  Angka 7, pada jari manis
Ø  Angka 8, pada jari tengah
Ø  Angka 9, pada jari telunjuk
Ø  Angka 10, pada jari jempol
Selanjutnya penelitian memberikan soal perkalian 6 x 7, lalu mengajari dengan menggunakan metode perkalian jari

Pertama jari kelingking tangan sebelah kanan dianggap angka 6 lalu ditekuk. Kemudia pada tangan sebelah kiri jari kelingking dan jari manis ditekuk melambangkan angka 7. Jari tangan yang sudah ditekuk dianggap puluhan sementara jari yang tidak ditekyk dianggap satuan. Jari yang ditekuk dijumlah menjadi 3 buah jari yang artinya 30. Sedangkan jari yang masih berdiri dikalikan menjadi 4 jari (tangan kanan) x 3 jari (tangan kiri) yang menghasilkan 12. Kemudian hasil semuanya dijumlah, 30 + 12 = 42 dan hasil perkalian 6 x 7 = 42.



4.2  Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, didapat bahwa penggunaan metode perkalian jari tangan dalam pelajaran perkalian matematika tingkat Sekolah Dasar cukup efeksien. Siswa lebih mudah memahami konsep perkalian dan hitungan matematika tanpa harus menghafal seperti yang diajarkan guru di sekolah secara konvensional. Dengan metode tersebut siswa tidak lagi berfikiran bahwa perkalian matematika tersebut sulit dan membosankan. Karena metode ini dilaksanakan dengan menyenangkan dan tanpa adanya penekanan terhadap memori otak siswa.

Kmemapuan berhitung siswa dalam perkalian juga mengalami peningkatan. Siswa mampu menghitung da menyelesaikan soal – soal perkalian dengan cepat, tanpa harus memakai kalkulator, sempoa, maupun alat bantu lainnya. Siswa cukup dengan memakai jari tangan mereka.

Setelah dilakukan penelitian menggunakan metode paerkalian dengan jari tangan terhadap Sekolah Dasar, didapatkan bahwa siswa mulai termotivasi bahwa matemaika tak sesulit yang mereka pikirkan. Karena metode ini mudah, praktis, serta tidak perlu menggunkan alat bantu tambahan.

1.3 Pembahasan

Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan, penulis dapat menanngapi bahwa metode ini cukup efektif dalam membantu siswa belajarberhitung cepat dan lebih memotivasi para siswa. Meskipun metode ini cukup efektif, tetpai dibutuhkan banyak waktu dalam pengajaran serta latihanny, serta diperlukan matangnya pemahaman anak terhadap konsep angka ddan bilangan. Metode ini akan mudah diterima oleh banak apabila dilakukan dengan kegembiraan.

            BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN :
            Matematika bukanlah pelajaran yang menyeramkan dan harus dihindari. Salah satu yang membuat matematika menjadi pelajaran yang menakutkan adalah cara guru mengajarkan kepada siswa-siswi dengan metode – metode yang membingungkan dan cenderung membosankan. Akibatnya banyak siswa yang meremehkan dan tidak mau mempelajari matematika hingga banyak materi yang tertinggal. Pada akhirnya siswa – siswilah yang dirugikan ketika ujian berlangsung dan harus banyak mempelajari materi – materi yang sebelumnya. Adanya metode perkalian dengan jari ini sangat membantu para murid SD agar dapat menguasai dasar matematika tersebut dan dapat mempermudah pelajaran matematika pada jenjang yang lebih tinggi.

5.2 SARAN :
A.    Saran untuk guru :

1.    pembelajaran matematika hendaknya bervariasi dan tidak monoton sehingga hasil pembelajaran dapat lebih maksimal.
2.    Seorang gurur seharusnya terampil dan dapat menguasai berbagai metode pembelajaran agar siswa tidak bosan dan lebih mudah memahami materi pelajaran.
3.    Metode perkalian dengan jari tangan lebih baik diberikan pada kelas 4-5 SD agar siwa dapat lebih cepat memahami perkalian itu sendiri.
4.    Hendaknya guru selalu memotivasi siswa agar memabaca dirumah tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, supaya dalam pembelajaran siswa memiliki gambaran materi yang akan dibahas berikutnya.

B.    Saran untuk siswa

1.    Siswa harus menyingkirkan fikiran buruk tentang matematika dan mulai memahami matematika.
2.    Siswa harus lebih inovatif, memotivasi belajar dan mengembangkan keberanian untuk bertanya kepada guru terhadap materi yang belum jelas






















DAFTAR PUSTAKA

Soedjadi.2000.Kiat Pendidikan Matematia di Indonesia.Jakarta:Dirjen Dikti Depdiknas.

Dimyati,Mudjiono.1994.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Debdikbud.

Hidayat.2004.Diktat Kuliah Teori Pembelajaran Mtematika.Semarang:FMIPA UNNES.

Nurkancana,Wayan.1992.Evaluasi Hasil Belajar.Surabaya:Usaha Nasional.

Wayan.2011.Metode Perkalian Dengan Mneggunakan Jari Tangan.http://kotabumi-lampura.blogsopt.com/2012/11/prkalian-jari-tangan.html. [25 Desember 2015]

Nyimas Aisyah, dkk.2007.Pengembangan Pembelajaran Meetode SD. Jakarta:Dirjen Dikti Depdiknas.









RIWAYAT HIDUP PENULIS

               Siti Nur Azizah panggilan Azizah lahir di kota Tangerang Banten pada tangga 8 Desember 1997 dari ayah yang bernama Matrubih dan ibu bernama Atiah. Penulis merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jln. Raden Saleh Gg.Hj.Naim RT 01 RW 09 Karang Mulya, Ciledug Tangerang Banten. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDI Al-Ikhsan Jakarta Barat pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjuta pendidikan di SMP Negeri 220 Jakarta Barat dan tamat pada tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 94 Jakarta Barat dan lulus pada tahun 2015. Setelah tamat SMA penulis hijrah ke kota Serang dan diterima di Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan pada jurusan Pendidikan Matematika pada tahun 2015 pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sampai sekarang.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar